Mendagri Duga Blanko Map Ijazah MAP IJASAH COVER IJASAH PURWOKERTO BANYUMAS CILACAP PURBALINGGA BREBES AJIBARANG Yang Dijual Bebas Sisa Yang Tak Terpakai
--
Demikian dikatakan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, usai menghadiri acara Indeks Kota Toleran 2108 yang digelar Setara Institute, di Jakarta, Jumat (7/12). Menurut Tjahjo, pihaknya sedang melacak blanko tersebut.
"Kita sedang lacak dapat dari mana, apa dari sisa-sisa yang dibuang?," kata Tjahjo.
Dikatakan Tjahjo, beberapa kemungkinan bisa saja terjadi. Sisa-sisa blanko yang sudah tidak terpakai bisa digunakan untuk pembuatan e-KTP.
"Iya. Sama kayak uang palsu, Ijazah MAP IJASAH COVER IJASAH PURWOKERTO BANYUMAS CILACAP PURBALINGGA BREBES AJIBARANG palsu," kata dia.
Pihaknya, tambah Tjahjo, masih melakukan penelusuran lebih lanjut terkait masalah tersebut.
"Kalau Dukcapil jelas cuma 10. Kalau Pramuka sedang dilacak apa dari oknum percetakan MAP IJASAH COVER IJASAH PURWOKERTO BANYUMAS CILACAP PURBALINGGA BREBES AJIBARANG , atau dari Dukcapil yang nggak terpakai. Karena kalau terpakai, nggak mungkin bisa digunakan," tandasnya. [lov]
--
Semangat dan Keaktifan Berorganisasi Antar Kang Asya Jadi Pengusaha Sukses
Semangat membangun usaha dapat tumbuh dari keluarga yang tertanam dari kecil. Demikianlah yang terjadi pada sosok H Asep Syaripudin (Kang Asya). Lahir di Garut, Jawa Barat, 14 Januari 1967, Kang Asya memulai berdagang saat masih bersekolah di kelas tiga Sekolah Dasar. Kala itu Kang Asya mulai berdagang kerupuk keliling kampung, dan berjualan petasan.
“Masa kecil sudah harus ditinggal orang tua karena meninggal dunia saat kelas 3 SD, otomatis harus hidup mandiri. Bagaimana saya hidup, ya saya harus berusaha. Itu menjadi pembekalan,” tutur Kang Asya di kantor NU Online, Selasa (20/11).
Mulai berjualan saat kecil, membuat Kang Asya berpikir jika dewasa harus jadi pengusaha. Saat remaja dan memasuki bangku kuliah, berusaha untuk mandiri terus dilakoninya. Ia pun mengaku pernah jadi tukang aduk pada proyek pembangunan.
“Tidak bisa kuliah karena keterbatasan biaya dari orang tua, saya harus kuliah dengan mencari biaya sendiri, bekerja jadi kuli bangunan terus jualan semampunya. Selanjutnya menjadi pembantu sekolah, TU dan membantu mengajar di SMP Ciledug Garut sampai bisa kuliah,” kata pemilik sejumlah usaha di Bekasi, Bandung, Garut dan Jakarta ini.
Selain menjadi kuli bangunan, saat kuliah, Kang Asya juga mengajar Bahasa Inggris. Berbekal Ijazah MAP IJASAH COVER IJASAH PURWOKERTO BANYUMAS CILACAP PURBALINGGA BREBES AJIBARANG SMA dan melakoni perkuliahan sambil mengajar, Kang Asya berhasil menempati posisi Wakil Kepala Madrasah Aliyah Al-Musaddadiyah Garut.
“Walaupun lulusan SMA, saya sampai jadi wakil kepala sekolah di yayasan ternama milik Profesor Doktor KH Anwar Musadad. Saya kerja di sana dari mulai subuh masuk sekolah SMP, siang kuliah. Pulang kuliah saya ngajar lagi. Tiap hari begitu sampai menikah,” tuturnya lagi.
Setelah menikah, Kang Asya merasa penghasilannya sebagai pengajar tidak cukup, karena semakin banyak kebutuhan yang harus dipenuhi. Kang Asya lalu memilih keluar setelah sekitar enam tahun yakni 1990 hingga1996 menjadi Wakil Kepala MA Al-Musaddadiyah.
Saat itu, Kang Asya langsung membuka usaha sendiri. Usaha yang mula-mula dijalaninya adalah percetakan MAP IJASAH COVER IJASAH PURWOKERTO BANYUMAS CILACAP PURBALINGGA BREBES AJIBARANG . Usaha percetakan MAP IJASAH COVER IJASAH PURWOKERTO BANYUMAS CILACAP PURBALINGGA BREBES AJIBARANG ia awali tanpa pengalaman, hanya terpikir bagaimana membuat usaha. Dibimbing seorang teman yang memiliki pengetahuan terkait percetakan MAP IJASAH COVER IJASAH PURWOKERTO BANYUMAS CILACAP PURBALINGGA BREBES AJIBARANG , ia telaten belajar dunia percetakan MAP IJASAH COVER IJASAH PURWOKERTO BANYUMAS CILACAP PURBALINGGA BREBES AJIBARANG , termasuk cara menyablon. Kendala-kendala yang menghadang, dengan teguh ia hadapi.
“Dulu percetakan MAP IJASAH COVER IJASAH PURWOKERTO BANYUMAS CILACAP PURBALINGGA BREBES AJIBARANG belum ada sistem komputer. Sampai buka spanduk. Dulu juga belum ada mesin. Lalu (melayani) bikin plang dengan ditulis. Masuk ke bidang bilboard mulai ada perubahan,” kisahnya.
Bekerjasama dengan Ketua NU Garut, percetakan MAP IJASAH COVER IJASAH PURWOKERTO BANYUMAS CILACAP PURBALINGGA BREBES AJIBARANG itu ia beri nama Sugih Jaya. Dunia organisasi dan jaringan guru saat ia mengajar tidak ia lupakan begitu saja. Dengan merekalah, usaha tersebut semakin berkembang.
“Teman-teman guru dan pengurus NU ada yang pesan undangan, kartu nama, spanduk,” kata pria yang semasa muda juga aktif di PMII serta GP Ansor.
Ditangani seorang diri, akhirnya ia merekrut beberapa karyawan. Namun usaha percetakan MAP IJASAH COVER IJASAH PURWOKERTO BANYUMAS CILACAP PURBALINGGA BREBES AJIBARANG saat itu tidak membuatnya merasa nyaman. Kang Asya lalu membuka toko buku, penjualan alat tulis kantor (ATK), serta usaha foto kopi dan kursus komputer. Di bawah Yayasan Pendidikan Keterampilan (LPK) Maesa, lokasi kursusnya berada di Jalan Cimanuk Garut.
Usaha-usaha tersebut dapat dikatakan cukup berhasil. Pada tahun 1998, sekitar dua tahun sejak membuka usaha toko buku, ATK, foto kopi dan kursus komputer, Kang Asya memiliki aset ratusan juta rupiah.
Keuntungan usaha tersebut ia investasikan pada usaha penjualan oli. Sayangnya investasi yang tergolong besar yang harus ia keluarkan, berujung pada kebangkrutan, karena rekanan usaha penjualan oli melakukan penipuan. Bukan hanya lenyapnya uang yang ia investasikan, aset-aset yang ia miliki pun disita termasuk rumah, toko buku, dan tempat kursus.
Namun bukan Kang Asya namanya kalau patah semangat dan kendor atas kebangkrutan dan kemunduran usahanya. Gagal di satu usaha, ia mencoba bangkit dan segera memulihkan semangat mendirikan usaha lainnya.
Setelah enam bulan lamanya putar-putar di kota Bandung, ia memberanikan diri mendaftar menjadi konsultan dan mendapatkan Certifikat Bank Indonesia pada tahun 2004 sebagai Konsultan P3UKM. Sejak itu memulai membina, melakukan pendampingan dan membantu pembiayaan bank kepad para pengusaha UKM dengan bendera CV Hikam Finance milik pribadi yang berkantor di Jl Asia Afrika Bandung yang sekarang menjadi Kantor Bank Bukopin.
Kondisi tersebut berlangsung sampai tahun 2009 yang akhirnya menjadi Wakil Sekretaris PWNU Jawa Barat dan menjadi Tenaga Ahli DPR RI TA 150 H, Dedi Wahidi Komisi X dan berlanjut sampai tahun 2017 TA 47.
Merasa insting wirausahanya kurang tersalurkan dan merasa sudah banyak mendapat pelajaran serta ilmu menjadi TA DPR RI, Asya keluar dan terpilih menjadi Ketua Wilayah Himpunan Pengusaha Nahdliyin (PW HPN ) Jawa Barat 2017-2022 pada Konferensi PW HPN Jawa Barat di Hotel Lingga Bandung. Ia pun kembali memulai usaha dengan mendirikan PT Hidayah Putra Nusantara (HPN) yang merupakan distributor Sembako, warung desa, dan distributor oli yang bekerjasama dengan Petro Asia. Untuk pengembangan usaha, ia juga mendirikan usaha pada bidang jasa informasi dan teknologi melalui PT JSN atau Japati Sinergi Nusantara. JSN fokus pada penjualan pulsa, komputer, hp, program aplikasi, wifi, kabel optik dan layanan lainnya.
Usaha lain melalui PT Hipnumigas Energi Nusantara (HEN) yang bekerjasama dengan PT Djarum dan PLTS Pembangkit Listrik Tenaga Surya kerjsama dengan WIKA Jabar Power. Kang Asya juga sedang merancang Program Kampung Tani kerakyatan melalui PT Lumbung Pangan Nusantara yang bekerjasama dengan Anglo dan SNCI (Sinergi Nawacita Indonesia) dilanjutkan dengan menjadi distributor Pupuk Nutrisi Essensial kerjasama dengan PT Bursa Tani.
Selain itu, ada enam lagi usaha berentuk PT yang sedang dalam rancangan yaitu PT SIB, PT Doa Bangsa. Sisanya masih dalam rapat rapat yang intensif, di samping pendirian TrustMe Indonesia, LPEN dan KSNI.
Di bidang layanan perjalanan umrah haji dan wisata, Kang Asya mendirikan Kuhawindo atau Koperasi Umrah Haji dan Wisata Indenesa. Kuhawindo aktif melayani jamaah di berbagai daerah di seluruh Jawa Barat.
Dari pengalaman pernah bangkrut dalam usaha, lalu membuka usaha lagi, Kang Asya mengaku tidak mau berlarut-larut dalam trauma. Ia berprinsip orang yang hebat dibentuk oleh jatuh bangun, demikian juga para konglomerat.
“Pak Jusuf Kalla, Aburizal Bakrie, Bob Sadino, itu pernah jatuh bangun. Jatuh bangun juga proses pendeewasan untuk maju. Saya merasakan bagaimana ditipu orang, merasakan dalam keadaan jatuh,” katanya.
Kang Asya mengakui usaha yang dibangunnya kembali setelah bangkrut bukan saja dimulai dari titik nol, tetapi jauh di titik minus. Namun, posisi itulah yang membuat ia jauh lebih semangat karena sudah ada pengalaman. Juga ada semangat baru ketika membangun kembali dan mengapa harus maju.
Menjalani beragam usaha, Kang Asya mengatakan semuanya menjadi prioritas, tidak dipilah pilah walaupun kenyataan hasilnya berbeda-beda. “Kalau tidak menjadi prioritas, buat apa dikerjakan semua usaha itu,” dia beralasan.
Lagipula usaha-usaha tersebut penangannya dia lakukan bersama tim atau orang-orang kepercayaannya. Namun demikian, ia mengaku usaha yang menjadi favoritnya adalah yang keuntungannya paling menggiurkan. Dalam kata lain yang peluangnya besar, kerjanya sedikit; resikonya sedikit dan untungnya besar.
Walaupun ditangani oleh orang-orang yang dipercayainya, ia tidak melepaskan kontrol begitu saja. Kepandaian membagi waktu menjadi kuncinya, termasuk membangi waktu istirahat. Berangkat tidur lebih lambat, sementara bangun harus lebih awal. “Menjadi pengusaha tidak bisa seperti pegawai negeri. Pengusaha harus 24 jam melayani konsumen. Ibaratnya tidur saja harus menghasilkan uang,” tuturnya.
--
Lika-Liku H Asep Syaripudin Kecil
Koropak. co. id - Semangat membangun usaha dapat tumbuh dari keluarga yang tertanam sejak kecil. Demikian pula yang terjadi pada sosok H Asep Syaripudin (Asya). Lahir di Garut, Jawa Barat, 14 Januari 1967, Asya memulai berdagang saat masih bersekolah di kelas tiga SD. Kala itu Asya mulai berdagang kerupuk keliling kampung, dan berjualan petasan.
“Masa kecil sudah harus ditinggal orangtua karena meninggal dunia saat kelas 3 SD, otomatis harus hidup mandiri. Bagaimana saya hidup, ya saya harus berusaha. Itu menjadi pembekalan,” tutur Asya di Kantor NU Online, Jumat (14/12/2018).
Mulai berjualan saat kecil, membuat Asya berpikir jika dewasa harus jadi pengusaha. Saat remaja dan memasuki bangku kuliah, berusaha untuk menjadi pribadi mandiri terus dilakoninya. Ia pun mengaku pernah jadi tukang aduk pada proyek pembangunan.
“Tidak bisa kuliah karena keterbatasan biaya dari orang tua, saya harus kuliah dengan mencari biaya sendiri. Saya bekerja jadi kuli bangunan terus jualan semampunya. Selanjutnya menjadi pembantu sekolah, TU dan membantu mengajar di SMP Ciledug Garut sampai bisa kuliah,” kata Asya yang memiliki sejumlah usaha di Bekasi, Bandung, Garut dan Jakarta ini.
Selain menjadi kuli bangunan, saat kuliah, Asya juga mengajar Bahasa Inggris. Berbekal Ijazah MAP IJASAH COVER IJASAH PURWOKERTO BANYUMAS CILACAP PURBALINGGA BREBES AJIBARANG SMA dan melakoni perkuliahan sambil mengajar, Asya berhasil menempati posisi Wakil Kepala Madrasah Aliyah Al-Musaddadiyah Garut.
“Walaupun lulusan SMA, saya sampai jadi wakil kepala sekolah di yayasan ternama milik Profesor Doktor KH Anwar Musadad. Saya kerja di sana dari mulai subuh masuk sekolah SMP, siang kuliah. Pulang kuliah saya ngajar lagi. Tiap hari begitu sampai menikah,” tuturnya lagi.
Setelah menikah, Asya merasa penghasilannya sebagai pengajar tidak cukup, karena semakin banyak kebutuhan yang harus dipenuhi. Asya lalu memilih keluar setelah sekitar enam tahun yakni 1990 hingga1996 menjadi Wakil Kepala MA Al-Musaddadiyah.
Saat itu, Asya langsung membuka usaha sendiri, yakni percetakan MAP IJASAH COVER IJASAH PURWOKERTO BANYUMAS CILACAP PURBALINGGA BREBES AJIBARANG . Usahanya ia awali tanpa pengalaman, hanya terpikir bagaimana membuat usaha. Dibimbing seorang teman yang memiliki pengetahuan terkait percetakan MAP IJASAH COVER IJASAH PURWOKERTO BANYUMAS CILACAP PURBALINGGA BREBES AJIBARANG , ia telaten belajar dunia percetakan MAP IJASAH COVER IJASAH PURWOKERTO BANYUMAS CILACAP PURBALINGGA BREBES AJIBARANG , termasuk cara menyablon. Kendala-kendala yang menghadang, dengan teguh ia hadapi.
“Dulu percetakan MAP IJASAH COVER IJASAH PURWOKERTO BANYUMAS CILACAP PURBALINGGA BREBES AJIBARANG belum ada sistem komputer. Sampai buka spanduk. Dulu juga belum ada mesin. Lalu melayani pembuatan plang dengan ditulis. Masuk ke bidang bilboard mulai ada perubahan,” ujarnya.
Bekerjasama dengan Ketua NU Garut, percetakan MAP IJASAH COVER IJASAH PURWOKERTO BANYUMAS CILACAP PURBALINGGA BREBES AJIBARANG itu ia beri nama Sugih Jaya. Dunia organisasi dan jaringan guru saat ia mengajar tidak ia lupakan begitu saja. Dengan merekalah, usaha tersebut semakin berkembang.
“Teman-teman guru dan pengurus NU ada yang pesan undangan, kartu nama, spanduk,” kata pria yang semasa muda juga aktif di PMII serta GP Ansor.
Ditangani seorang diri, akhirnya ia merekrut beberapa karyawan. Namun usaha percetakan MAP IJASAH COVER IJASAH PURWOKERTO BANYUMAS CILACAP PURBALINGGA BREBES AJIBARANG saat itu tidak membuatnya merasa nyaman. Asya lalu membuka toko buku, penjualan alat tulis kantor (ATK), serta usaha foto kopi dan kursus komputer. Di bawah Yayasan Pendidikan Keterampilan (LPK) Maesa, lokasi kursusnya berada di Jalan Cimanuk Garut.
Usaha-usaha tersebut cukup berhasil. Pada tahun 1998, sekitar dua tahun sejak membuka usaha toko buku, ATK, foto kopi dan kursus komputer, Asya memiliki aset ratusan juta rupiah.
Keuntungan usaha tersebut ia investasikan pada usaha penjualan oli. Sayangnya investasi yang tergolong besar yang harus ia keluarkan, berujung pada kebangkrutan, karena rekanan usaha penjualan oli melakukan penipuan. Bukan hanya lenyapnya uang yang ia investasikan, aset-aset yang ia miliki pun disita termasuk rumah, toko buku, dan tempat kursus.
Namun bukan Asya namanya kalau patah semangat dan kendor atas kebangkrutan dan kemunduran usahanya. Gagal di satu usaha, ia mencoba bangkit dan segera memulihkan semangat mendirikan usaha lainnya.
Setelah enam bulan lamanya putar-putar di kota Bandung, ia memberanikan diri mendaftar menjadi konsultan dan mendapatkan sertifikat Bank Indonesia pada tahun 2004 sebagai Konsultan P3UKM. Sejak itu memulai membina, melakukan pendampingan dan membantu pembiayaan bank kepad para pengusaha UKM dengan bendera CV Hikam Finance milik pribadi yang berkantor di Jalan Asia Afrika Bandung yang sekarang menjadi Kantor Bank Bukopin.
Kondisi tersebut berlangsung sampai tahun 2009 yang akhirnya menjadi Wakil Sekretaris PWNU Jawa Barat dan menjadi Tenaga Ahli (TA) DPR RI TA 150 H, Dedi Wahidi Komisi X dan berlanjut sampai tahun 2017 TA 47.
Merasa insting wirausahanya kurang tersalurkan dan merasa sudah banyak mendapat pelajaran serta ilmu menjadi Tenaga Ahli DPR RI, Asya terpilih menjadi Ketua Pimpinan Wilayah Himpunan Pengusaha Nahdliyin (PW HPN) Jawa Barat 2017-2022 pada Konferensi PW HPN Jawa Barat di Hotel Lingga Bandung, Agustus 2017 lalu.
Ia pun kembali memulai usaha dengan mendirikan PT Hidayah Putra Nusantara (HPN) yang merupakan distributor Sembako, warung desa, dan distributor oli yang bekerjasama dengan Petro Asia. Untuk pengembangan usaha, ia juga mendirikan usaha pada bidang jasa informasi dan teknologi melalui PT JSN atau Japati Sinergi Nusantara. JSN fokus pada penjualan pulsa, komputer, hp, program aplikasi, wifi, kabel optik dan layanan lainnya.
Usaha lainnya melalui PT Hipnumigas Energi Nusantara (HEN) yang bekerjasama dengan PT Djarum dan PLTS Pembangkit Listrik Tenaga Surya kerjsama dengan WIKA Jabar Power. Asya juga sedang merancang Program Kampung Tani kerakyatan melalui PT Lumbung Pangan Nusantara yang bekerjasama dengan Anglo dan SNCI (Sinergi Nawacita Indonesia) dilanjutkan dengan menjadi distributor Pupuk Nutrisi Essensial kerjasama dengan PT Bursa Tani.
Selain itu, ada enam lagi usaha berentuk PT yang sedang dalam rancangan yaitu PT SIB, PT Doa Bangsa. Sisanya masih dalam rapat rapat yang intensif, di samping pendirian TrustMe Indonesia, LPEN dan KSNI.*
PERCETAKAN MAP IJASAH COVER IJASAH PURWOKERTO BANYUMAS CILACAP PURBALINGGA
Alamat : Buka google ketik percetakan tinta emas purwokerto
Rabu, 26 Desember 2018
Sabtu, 01 Agustus 2015
Sarung merah Jokowi di Muktamar NU dipuji Megawati
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo ( Jokowi) datang dalam pembukaan Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama (NU) di Jombang, Jawa Timur, dengan memakai sarung berwarna merah. Sarung selama ini memang identik dengan warga NU yang biasa dijuluki 'kaum sarungan'.
Namun uniknya, pilihan warna sarung Jokowi itu merah. Dalam sambutannya, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut sempat mengatakan bila sarungnya itu baru saja dibelikan istrinya.
"Mau datang ke acara NU, pakai sarung," kata Jokowi menirukan nasihat istrinya, Iriana Jokowi, dalam sambutannya di depan peserta Muktamar, Sabtu (01/08) malam.
Sarung itu, kata dia, dipakai waktu berada di hotel ketika hendak menuju lokasi Muktamar. Lalu di hotel dia bertemu dengan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri yang turut diundang dalam hajatan rapat akbar NU tersebut.
"Kata Ibu Mega, sarungnya bagus. Bagus warnanya, merah," kata Jokowi menirukan Mega.
Semua mafhum, merah merupakan warna identitas PDI Perjuangan, partai yang mengusung Jokowi sebagai presiden.
Dalam Muktamar ke-33 kali ini, sejumlah ketua umum partai politik memang diundang. Selain Megawati, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, juga hadir. Selain itu, sejumlah menteri Kabinet Kerja Jokowi juga diundang.
Bicara sarung Jokowi ini, Ketua Panitia Muktamar Syaifullah Yusuf yang juga wakil gubernur Jatim memuji penampilan mantan wali kota Solo tersebut.
"Presiden memakai sarung itu untuk menghormati NU," kata Gus Ipul memuji.jasa pembuat sampul raport purwokerto memberikan support untuk jokowi
--
Kisah Sarung Merah Jokowi dan Muktamar NU
JOMBANG - Ada yang menarik saat pembukaan Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke-33 di Alun-alun Kabupaten Jombang, Jawa Timur, oleh Presiden RI Joko Widodo, Sabtu (1/8) malam. Itu karena Presiden Jokowi datang mengenakan stelan jas dan bawahan kain sarung.
Saat acara dimulai, Ketua Panitia Lokal, Syaifullah Yusuf sempat memuji Presiden yang ikut mengenakan sarung sebagai 'pakaian dinas' para muktamirin yang hadir di Muktamar tersebut.jasa pembuat sampul raport purwokerto memberikan support untuk jokowi
Nah, dalam pidatonya, pujian Wakil Gubernur Jawa Timur itu ditanggapi Presiden Jokowi dengan menceritakan asal muasal sarung yang dipakainya tersebut.
"Sarung ini dibelikan istri saya kemarin. 'Pak besok ke Muktamar NU pakai sarung'," kata Jokowi menirukan ucapan istrinya, Iriana.
Karena itu, sarung tersebut langsung dipakai Jokowi begitu persiapan menuju lokasi Muktamar di Alun-alun Jombang. Bahkan, sarung warna merah bermotif garis kotak itu sempat menuai pujian dari Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri.
"Sampai hotel saya pakai, ketemu Bu Mega, dek, sarungnya bagus, apanya yang bagus (tanya Jokowi), warnanya," ujar Jokowi mengisahkan sarung tersebut.jasa pembuat sampul raport purwokerto memberikan support untuk jokowi
--
Kenakan Sarung Merah, Presiden Jokowi Hadiri Pembukaan Muktamar NU Ke-33 ,jasa pembuat sampul raport purwokerto memberikan support untuk jokowi
KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menghadiri pembukaan Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke-33 di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Sabtu (1/8/2015) malam, dengan mengenakan sarung.
Tak ayal, penampilan berbeda sang presiden itu menjadi bahan "guyonan" saat Ketua Panitia Daerah Muktamar NU, Saifullah Yusuf saat memberi sambutan.
"Alhamdulillah, Pak Presiden malam ini memakai sarung karena menghormati Muktamar NU, padahal saya sengaja memakai celana (panjang) untuk menghormati Pak Jokowi," kata Saifullah, disambut derai tawa para tamu undangan.jasa pembuat sampul raport purwokerto memberikan support untuk jokowi
Ternyata tak hanya Saifullah Yusuf yang menggoda Presiden Jokowi yang tampil bersarung itu. Presiden mengatakan, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri juga terlihat terkejut dengan penampilan bekas Gubernur DKI Jakarta itu.
"Sarungnya bagus mas," kata Jokowi menirukan perkataan Megawati.
Dipuji sedemikian rupa membuat Jokowi merasa perlu bertanya kepada Megawati. "Apanya yang bagus bu Mega?"jasa pembuat sampul raport purwokerto memberikan support untuk jokowi
Ternyata, Megawati mengagumi warna sarung yang dikenakan Jokowi saat itu. Dan, Jokowi ternyata baru sadar bahwa dia mengenakan sarung berwarna merah, yang identik dengan warna partai berlambang banteng gemuk itu.
Mengenakan sarung dalam forum pembukaan Muktamar NU di Jombang, ternyata justru Jokowi merasa "salah kostum". Sebab, setelah tiba di lokasi muktamar, Jokowi justru banyak menemui para tokoh NU yang justru mengenakan kemeja dan celana panjang.
"Untung Gus Mus (KH Mustofa Bisri) juga memakai sarung," ujar Jokowi.
Sarung motif kotak merah itu, kata Jokowi, baru dibelikan istrinya, Iriana, sehari sebelum diua berangkat ke Jombang. Dia menambahkan, dirinya memang sengaja membeli sarung yang akan dikenakannya dalam acara pembukaan Muktamar NU ke-33. Sarung merah oleh Jokowi dipadu dengan setelan jas berwarna krem dan kopiah hitam.
Selain dihadiri Presiden Joko Widodo, pembukaan muktamar juga dihadiri ratusan pejabat tinggi setingkat menteri, gubernur, dan kepala daerah lainnya.jasa pembuat sampul raport purwokerto memberikan support untuk jokowi
Aher Sumbangkan Raport SD-Nya Untuk Museum Pendidikan, jasa pembuat sampul raport purwokerto memberikan support untuk aher
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atau Aher berencana untuk menyumbangkan raport sekolah dasarnya (SD) untuk dijadikan koleksi dari Museum Pendidikan Nasional Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung.
"Saya punya buku, saya secara pribadi ingin memberikan koleksi yang memungkinkan ada yang punya cerita sejarah atau raport SD saya kan bisa. Bagus kok raport saya tidak memalukan," kata Aher usai meresmikan Museum Pendidikan Nasional, di Kampus UPI Bandung, Sabtu (2/5).
Ia menyambut baik hadirnya museum tersebut karena menampilkan tentang riwayat pendidikan Indonesia dari masa kolonial hingga saat ini.jasa pembuat sampul raport purwokerto memberikan support untuk aher
"Sekarang kan museum paradigmanya tidak hanya masa lalu, namun juga menampilkan cerita masa depan. Dan ternyata betul, di lantai paling atas museum ada pengembangan metodologi pengajaran," kata dia.
Menurut dia, museum tersebut akan menjadi ruang yang bermanfaat bagi masyarakat khususnya bagi para pendidikan dan pelajar di Indonesia.
Dikatakannya, museum merupakan tempat yang tepat untuk menampilkan cerita masa lalu.jasa pembuat sampul raport purwokerto memberikan support untuk aher
"Bertepatan dengan Hardiknas ini UPI berhasil membangun Museum Pendidikan, boleh jadi ini museum pendidikan pertama yang didirikan oleh perguruan tinggi pendidikan di Indonesia," kata Aher.
Aher menilai sektor pendidikan menjadi salah satu hal penting dalam pembangunan karena tidak pernah ada kemajuan dan peradaban sebuah bangsa tanpa adanya pendidikan.
Pendidikan yang unggul di negeri ini, lanjutnya, tidak akan terjadi tanpa hadirnya guru dan dosen yang berkualitas..jasa pembuat sampul raport purwokerto memberikan support untuk aher
--
Meski Punya Nilai Tinggi, Dua Siswi Ini Gagal Masuk di SMA 4 Siantar, jasa pembuat sampul raport purwokerto memberikan support untuk mereka
Dua calon siswa yang memiliki nilai tinggi mengaku kecewa karena tidak diterima di SMA 4 Pematangsiantar.
Kedua siswa ini bernama Dwi Pratiwi nilai 2.340 dengan nilai rata-rata raport sekolah 8.00, dan Eri Tulus Nainggolan nilai 2.410 dengan nilai rata-rata raport 9:00. Nilai ini lebih tinggi dari nilai minimal siswa yang lulus di sekolah ini, yaitu 2.227..jasa pembuat sampul raport purwokerto memberikan support untuk mereka
Dwi Pratiwi mengatakan, dirinya akan mendaftar ulang karena merasa memiliki nilai lebih tinggi dari yang lulus.
"Aku dengar dari kawan bahwa ada siswa yang nilainya lebih rendah dari punyaku ternyata lulus. Dan katanya ada penambahan kursi, makanya aku mendaftar ulang," ujarnya.jasa pembuat sampul raport purwokerto memberikan support untuk mereka
Ia mengaku sangat ingin sekolah di SMA 4.
"Keinginan saya besar sekali bisa sekolah di SMA 4 ini. Karena sekolah ini sekolah unggulan dan juga biayanya lebih murah disini daripada di swasta," ujarnya.
Ia menuturkan sangat kecewa dengan panitia yang tidak meloloskannya, namun menerima siswa dengan nilai lebih rendah.
"Saya kecewa dengan panitia. Sudah baik-baik belajar, dan ternyata yang nilai ujianya lebih tinggi malah tersisih," ujarnya.
Pengakuan senada juga disampaikan Eri Tulus Nainggolan. Alumni SMP 1 Siantar ini mengaku sangat bingung dengan hasil ujian ini.jasa pembuat sampul raport purwokerto memberikan support untuk mereka
"Saya kecewa dengan hasil ini. Masa yang nilainya lebih tinggi bisa nggak lulus? Percuma panitianya guru-guru dan juga dari Dinas Pendidikan, yang harus mendidik malah memberi contoh yang tidak baik kepada anak-anak muda," ujarnya.
Dihubungi terpisah, Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Kota PematangsiantarTolopan Doloksaribu mengatakan, tidak bisa menjelasakan penyebab masalah ini dan menyalahkan teknologi informasi yang dipakai dalam seleksi.
"Saya tidak bisa menjelaskan dimana kesalahan ini. Yang pasti, yang bisa saya jelaskan bahwa teknologi bisa membawa malapetaka, dan juga membawa hal yang baik. Dalam hal ini Internet dari Telkomsel-lah yang salah," ujarnya. jasa pembuat sampul raport purwokerto memberikan support untuk mereka
Senin, 13 April 2015
Mendikbud Nilai Percetakan (Perkenalkan Kami Percetakan Murah Purwokerto Emboss atau Hot Print atau Cetak Timbul ) Soal Braile sudah Baik
Selain meninjau pelaksanaan ujian nasional (UN) di beberapa sekolah di Jakarta, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan juga meninjau Percetakan (Perkenalkan Kami Percetakan Murah Purwokerto Emboss atau Hot Print atau Cetak Timbul ) naskah UN braile untuk siswa tuna netra, Senin (13/7/2015) pagi. Pencetakan naskah braile nasional dilakukan di sekolah luar biasa A (SLB tunanetra) di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Anies menyebutkan, dari segi teknologi, Percetakan (Perkenalkan Kami Percetakan Murah Purwokerto Emboss atau Hot Print atau Cetak Timbul ), alat-alat yang digunakan sudah cukup baik.
Meski begitu, Anies menyayangkan jumlah siswa tunanetra di tingkat nasional yang ikut ujian nasional baru sepersekian dibandingkan jumlah anak penyandang tunanetra.
"Yang ikut UN dengan braile tunanetra itu di Indonesia sebanyak 270-an siswa. Angka ini terlalu kecil dibandingkan dengan jumlah tunanetra di Indonesia," kata Anies.
Ia mengatakan, angka tersebut bukan gambaran yang baik. Angka tersebut justru memperlihatkan bahwa banyak siswa tuna netra yang tidak mendapatkan akses untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Pendiri gerakan Indonesia Mengajar itu menyebutkan, dengan demikian pihaknya harus memberikan kesempatan belajar ekstra bagi penyandang tunanetra di Indonesia.
"Ini terjadi karena sekolah SLB kebanyakan hanya ada di kota-kota besar, sementara banyak anak tunanetra ada di desa sehingga mereka tidak mendapat layanan pendidikan yang baik," katanya.
-
Dindik Surabaya Ambil Kekurangan Soal Unas di Percetakan (Perkenalkan Kami Percetakan Murah Purwokerto Emboss atau Hot Print atau Cetak Timbul )
Dinas Pendidikan (Dindik) Surabaya kekurangan naskah soal ujian nasional (unas) untuk SMA dan SMK, dan sudah melaporkannya ke Dindik Jatim.
Kabid Pendidikan Menengah dan Kejuruan (Dikmenjur) Dindik Surabaya, Sudarminto mengaku tidak hafal angka pasti kekurangan soal unas.
Dia memastikan kekurangan naskah dibawah 100 amplop.
"Kekurangannya untuk SMA dan SMK," kata Sudarminto kepada SURYA.co.id, Jumat (10/4/2015).
Berdasar hasil koordinasi dengan Dindik Jatim, Dindik Surabaya akan mengambil kekurangan naskah soal siang ini di Percetakan (Perkenalkan Kami Percetakan Murah Purwokerto Emboss atau Hot Print atau Cetak Timbul ) di Gedangan.
Sebagaimana proses pengiriman dokumen unas kemarin, pengambilan naskah tambahan ini juga mendapat pengawalan ketat dari kepolisian.
Naskah tambahan itu langsung dikirim ke Mapolrestabes Surabaya.
Sesuai jadwal, seluruh dokumen akan disimpan di polsek mulai Sabtu (12/4/2015) besok.
Menurutnya, proses pemindahan dokumen dari Polrestabes ke polsek akan dilakukan polisi dan Dindik.
"Pemindahan dokumennya mulai pagi. Kemungkinan siang sudah selesai," tambahnya.
-
Masuk Pabrik Percetakan (Perkenalkan Kami Percetakan Murah Purwokerto Emboss atau Hot Print atau Cetak Timbul ) Uang Peruri, Jangan Harap Bisa Bawa Ponsel
Perum Peruri merupakan satu-satunya perusahaan di Indonesia yang punya kewenangan mencetak uang rupiah, baik kertas maupun logam. Pabrik pencetak uang Peruri memiliki pengamanan ketat.
Hari ini, detikFinance dan sejumlah awak media berkesempatan berkunjung ke pabrik Peruri yang berlokasi di Parung Mulya, Karawang, Jawa Barat,
Pabrik yang berdiri di atas lahan seluas 202 hektar ini dijaga ketat oleh aparat keamanan. Tak sembarang orang bisa masuk, apalagi yang tak punya kepentingan. Beberapa dari mereka ada yang membawa senjata lengkap.
Area pabrik dibagi menjadi beberapa gedung Percetakan (Perkenalkan Kami Percetakan Murah Purwokerto Emboss atau Hot Print atau Cetak Timbul ), yaitu Percetakan (Perkenalkan Kami Percetakan Murah Purwokerto Emboss atau Hot Print atau Cetak Timbul ) uang kertas, uang logam, kertas non tunai, hingga logam non tunai. Ketatnya penjagaan pun terdapat di masing-masing gedung tersebut.
Contohnya di gedung Percetakan (Perkenalkan Kami Percetakan Murah Purwokerto Emboss atau Hot Print atau Cetak Timbul ) uang kertas. Di depan gedung, petugas keamanan datang menyambut. Sebelum masuk, barang-barang bawaan harus disimpan di loker yang sudah disediakan.
Pengunjung pun tak diperkenankan membawa telepon genggam atau ponsel, dan barang-barang lain. Tak hanya itu, sebelum masuk melihat bagaimana proses produksi uang tersebut, uang milik pengunjung yang dibawa harus ditaruh di dalam loker. Pengunjung hanya membawa 'badan' saja
"SOP-nya (standard operating procedure) begitu," ujar salah seorang staf Peruri, Senin (6/4/2015).
Karyawan di divisi Percetakan (Perkenalkan Kami Percetakan Murah Purwokerto Emboss atau Hot Print atau Cetak Timbul ) uang kertas yang jumlahnya mencapai lebih dari 1.000 ini tampak serius melakukan pekerjaannya. Ada yang bertugas mengoperasikan mesin, memeriksa hasil uang, menghitung, dan sebagainya. Salah sedikit, uang itu pun menjadi tak berharga.
Setelah selesai melakukan kunjungan, satu persatu pengunjung dipersilakan masuk ke dalam ruang penggeledahan. Pria dan wanita dipisahkan dalam sebuah ruangan penggeledahan tertutup, yang di dalamnya sudah ada petugas keamanan. Petugas keamanan itu akan menggeledah seluruh bagian tubuh hingga menyuruh kita untuk membuka sepatu. Di ruangan itu pun terdapat CCTV yang menurut informasi selalu diaudit setiap 3 bulan sekali.
Tak hanya gedung Percetakan (Perkenalkan Kami Percetakan Murah Purwokerto Emboss atau Hot Print atau Cetak Timbul ), di areal pabrik yang mempekerjakan 2.600 pegawai ini juga masih ada beberapa areal yang kosong yang ditumbuhi pepohonan rindang, aliran kali kecil, hingga hamparan rumput hijau.
Usaha Percetakan (Perkenalkan Kami Percetakan Murah Purwokerto Emboss atau Hot Print atau Cetak Timbul ) Syamsuddin Untung Lima Kali Lipat
Jelang pemilihan kepala daerah (Pilkada), bisnis Percetakan (Perkenalkan Kami Percetakan Murah Purwokerto Emboss atau Hot Print atau Cetak Timbul ) mulai kebanjiran order.
Bahkan bisa untung lima kali lipat. Meskipun belum ada kepastian pasangan dari masing-masing calon kandidat Pilwali (pemilihan walikota) atau Pilbup (pemilihan bupati).
Pemilik usaha Percetakan (Perkenalkan Kami Percetakan Murah Purwokerto Emboss atau Hot Print atau Cetak Timbul ) Rahmat Nur, Syamsuddin Patiroi mengatakan, sudah ada dua kandidat yang memesan baliho atau spanduk.
"Ada dua bakal kandidat yang sudah pesan baliho dan spanduk," kata Syamsuddin, enggan sebut dua kandidat, ditemui TRIBUNKALTIM.CO di Jalan Hidayatullah, Gang Bhakti, no.9, Kelurahan Pelabuhan, Kecamatan Samarinda Kota, Provinsi Kaltim, Senin (6/4/2015).
Meski banyak persaingan di usaha Percetakan (Perkenalkan Kami Percetakan Murah Purwokerto Emboss atau Hot Print atau Cetak Timbul ), lanjut Syamsuddin, menyiasati agar bisnis Percetakan (Perkenalkan Kami Percetakan Murah Purwokerto Emboss atau Hot Print atau Cetak Timbul )nya diminati dengan memberikan diskon 20 persen.
"Harga cetak normal Rp 25 ribu permeter. Tapi, kalau bakal kandidat sudah resmi sebagai kandidat, harganya mendapat diskon 20 persen," tuturnya.
Finalis Naga Banjarbaru Kunjungi Percetakan (Perkenalkan Kami Percetakan Murah Purwokerto Emboss atau Hot Print atau Cetak Timbul ) GWK
Para finalis Nanang dan Galuh Banjarbaru 2015, Kamis (26/3) pagi, mengunjungi Percetakan (Perkenalkan Kami Percetakan Murah Purwokerto Emboss atau Hot Print atau Cetak Timbul ) Grafika Wangi Kalimantan di Lianganggang, Banjarbaru, yang merupakan program panitia sebelum para finalis masuk karantina di Hotel Roditha Banjarbaru.
Kedatangan para finalis yang akan kembali tampil di malam grand final ini disambut langsung Suharyanto, wakil general manager dan Wahyudiono itu pjs manajer pemasaran.
Finalis Naga Banjarbaru yang berjumlah 16 orang terdiri dari 8 galuh dan 8 nanang, begitu serius menyimak pemaparan tentang produk-produk Percetakan (Perkenalkan Kami Percetakan Murah Purwokerto Emboss atau Hot Print atau Cetak Timbul ) Grafika Wangi, termasuk sistem cetak koran jarak jauh yang disampaikan Wahyu Diono.
Para finalis juga dibawa langsung ke lokasi produksi Percetakan (Perkenalkan Kami Percetakan Murah Purwokerto Emboss atau Hot Print atau Cetak Timbul ), untuk melihat langsung proses Percetakan (Perkenalkan Kami Percetakan Murah Purwokerto Emboss atau Hot Print atau Cetak Timbul ) yang dikerjakan menggunakan peralatan cetak canggih yang baru dibeli PT GWK.
Murid SMPN 3 Kusan Hulu Kunjungi Percetakan (Perkenalkan Kami Percetakan Murah Purwokerto Emboss atau Hot Print atau Cetak Timbul ) BPost
Antusias diperlihatkan 53 murid kelas IX SMPN Kusan Hulu 3 Tanah Bumbu saat mengunjungi Percetakan (Perkenalkan Kami Percetakan Murah Purwokerto Emboss atau Hot Print atau Cetak Timbul ) Banjarmasin Post, PT Grafika Wangi Kalimantan, Kamis (19/3/2015) siang.
Dipandu karyawan PT Grafika Wangi Kalimantan, para murid diajak melihat-lihat proses produksi cetak di Percetakan (Perkenalkan Kami Percetakan Murah Purwokerto Emboss atau Hot Print atau Cetak Timbul ) terbesar dan tersebar di Kalimantan itu.
Buat mereka, inilah kali pertama mengunjungi sebuah Percetakan (Perkenalkan Kami Percetakan Murah Purwokerto Emboss atau Hot Print atau Cetak Timbul ) dan menyaksikan mesin-mesin cetak berukuran raksasa berkemapuan tinggi, seperti mesin speed master yang mampu mencetak 16.000 lembar per jamnya.
Tampak pada pemandu, termasuk Manajer Percetakan (Perkenalkan Kami Percetakan Murah Purwokerto Emboss atau Hot Print atau Cetak Timbul ) Mustachim diberondong berbagai pertanyaan dari para murid, mulai dari rahasia menjadi Percetakan (Perkenalkan Kami Percetakan Murah Purwokerto Emboss atau Hot Print atau Cetak Timbul ) besar, sampai teknologi terkini yang digunakan Percetakan (Perkenalkan Kami Percetakan Murah Purwokerto Emboss atau Hot Print atau Cetak Timbul ) PT Grafika Wangi Kalimantan.
Kepala SMPN 3 Kusan Hulu, Yoyok Siwandoyo sendiri mengatakan, sengaja mengajak anak muridnya berkunjung ke Percetakan (Perkenalkan Kami Percetakan Murah Purwokerto Emboss atau Hot Print atau Cetak Timbul ) untuk menambah pengetahuan bagi para murid-muridnya.
"Sekolah kami letaknya 40 kilometer dari ibukota Tanah Bumbu. Susah cari informasi, makanya kami ajak anak-anak melihat-lihat perusahaan yang bergerak di bidang informasi, sekalian melihat bagaimana proses produksinya agar pengetahuan anak makin banyak. Tujuan memancing para murid ini untuk rajin menulis dan membuat mading di sekolah," katanya.
Selain ke Percetakan (Perkenalkan Kami Percetakan Murah Purwokerto Emboss atau Hot Print atau Cetak Timbul ), nanti sore Yoyok juga mengajak murid-muridnya ke redaksi Banjarmasin Post untuk melihat-lihat kerja kru redaksi koran terbesar di Kalimantan tersebut.
Kamis, 25 Desember 2014
Dari Januari 2015, Tempat penukaran mata uang untuk membuat Sampul Ijasah Banyumas memerlukan Tanpa SIM
Purwokerto: aktivitas bisnis di (dalam) Pertukaran Mata uang untuk membuat Sampul Ijasah Banyumas asing Tidak bank ( KUPVA Tidak bank) atau tempat penukaran mata uang untuk membuat Sampul Ijasah Banyumas harus mendapat/kan suatu lisensi dari Bank Indonesia ( DUA) dari Januari 2015.
" yang didasarkan pada Dasarkan pada Indonesia Bank Peraturan Nomor;Jumlah 16/15/PBI/2014 sekitar aktivitas bisnis di (dalam) Pertukaran Mata uang untuk membuat Sampul Ijasah Banyumas asing. Maka, melalui perundang-undangan ini , mulai dari Januari 1, 2015, mereka buatan itu di (dalam) KUPVA atau mata uang untuk membuat Sampul Ijasah Banyumas asing pedagang kecil ke [yang] tanpa SIM," yang dikatakan Kantor pusat Wakil DUA Purwokerto Kemurahan hati Hernowo di (dalam) Purwokerto, Banyumas Daerah, Pulau Jawa Pusat, pada [atas] Rabu ( 12/24/2014).
Nurut dia, peraturan adalah sebab sistem pembayaran SEPERTI (ITU) DI (DALAM) KUPVA Yang tidak bank atau masyarakat [yang] lebih dikenal dengan sebutan tempat penukaran mata uang untuk membuat Sampul Ijasah Banyumas cenderung akan digunakan sebagai bermakna uang untuk membuat Sampul Ijasah Banyumas [yang] mencuci, membiayai teroris, dan penjahat lain bertindak di (dalam) sistem pembayaran.
Ia berkata, untuk melengkapi;menyudahi lisensi [itu] KUPVA Yang tidak bank tidaklah sulit sungguhpun mereka harus temu kebutuhan yang telah ditentukan oleh Bank sentral dari Republik, aktivitas bisnis, mempunyai shaped orang banyak/masyarakat perseroan terbatas ( badan hukum dan untuk melengkapi;menyudahi PT beberapa dokumen) yang (mana) telah mengisyaratkan oleh istilah.
" Tidak ada [beban/ tugas] di mana akan [jadi] dikumpulkan oleh Bank sentral dari Republik kepada orang-orang [yang] ingin memperoleh suatu lisensi. Tiga tahun KUPVA [utama/lebih dulu] [yang] memproses Tidak bank juga telah dinyatakan dengan jelas di (dalam) surat dari Bank Indonesia Nomor;Jumlah 14/15 DPM pokok Ijin, Pengawasan, melaporkan Sanksi yang manapun , dan pedagang Mata uang untuk membuat Sampul Ijasah Banyumas asing Tidak bank," ia berkata.
Begitu, ia berkata, dokumen diisi dengan Bank juga harus mengatasi aplikasi untuk suatu lisensi bisnis KUPVA memproses bulan Bank yang diangkat oleh waktu yang tepat [itu]. Nurut dia, ijin yang diusulkan KUPVA Yang tidak bank harus paling lambat JANUARI 1, 2015.
Ia berkata, jika DUA mengetahui [menyangkut] organisator [itu] KUPVA Yang tidak bank tanpa SIM yang harus bekerja sama dengan tempat penukaran mata uang untuk membuat Sampul Ijasah Banyumas bisnis yang tanpa SIM, DUA dapat merekomendasikan kepada relevan otoritas untuk menarik kembali lisensi dan/atau aktivitas bisnis perhentian.
" Pengawasan oleh DUA ke tempat penukaran mata uang untuk membuat Sampul Ijasah Banyumas juga akan [jadi] dilaksanakan [ketika;seperti] usaha untuk melindungi orang-orang dari kejahatan berbeda seperti lalu lintas uang untuk membuat Sampul Ijasah Banyumas gadungan," ia berkata.
Ia mohon kepada orang banyak/masyarakat untuk menyelesaikan mata uang untuk membuat Sampul Ijasah Banyumas asing pertukaran transaksi pada tempat penukaran mata uang untuk membuat Sampul Ijasah Banyumas dan bank [yang] mempunyai suatu lisensi bisnis dari Bank Indonesia. Nurut dia, orang banyak/masyarakat dapat mengenali KUPVA bisnis Tidak bank mengijinkan Tanpa SIM melalui/sampai logo dan sertifikat yang (mana) diperoleh dari Bank Indonesia. ( Antar[A])
WID
ďåȑȋ jåñɥåȑȋ 2015, ț£ɱקåț ק£ñɥķåȑåñ ɱåțå ɥåñğ ɥñțɥķ ɱ£ɱβɥåț §åɱקɥȽ ȋjå§åȟ βåñÿɥɱå§ ɱ£ɱ£ȑȽɥķåñ țåñקå §ȋɱ קɥȑΨ¤ķ£ȑț¤: åķțȋ√ȋțå§ βȋ§ñȋ§ ďȋ (ďåȽåɱ) ק£ȑțɥķåȑåñ ɱåțå ɥåñğ ɥñțɥķ ɱ£ɱβɥåț §åɱקɥȽ ȋjå§åȟ βåñÿɥɱå§ å§ȋñğ țȋďåķ βåñķ ( ķɥק√å țȋďåķ βåñķ) åțåɥ ț£ɱקåț ק£ñɥķåȑåñ ɱåțå ɥåñğ ɥñțɥķ ɱ£ɱβɥåț §åɱקɥȽ ȋjå§åȟ βåñÿɥɱå§ ȟåȑɥ§ ɱ£ñďåקåț/ķåñ §ɥåțɥ Ƚȋ§£ñ§ȋ ďåȑȋ βåñķ ȋñď¤ñ£§ȋå ( ďɥå) ďåȑȋ jåñɥåȑȋ 2015. " ÿåñğ ďȋďå§åȑķåñ קåďå ďå§åȑķåñ קåďå ȋñď¤ñ£§ȋå βåñķ ק£ȑåțɥȑåñ ñ¤ɱ¤ȑ;jɥɱȽåȟ 16/15/קβȋ/2014 §£ķȋțåȑ åķțȋ√ȋțå§ βȋ§ñȋ§ ďȋ (ďåȽåɱ) ק£ȑțɥķåȑåñ ɱåțå ɥåñğ ɥñțɥķ ɱ£ɱβɥåț §åɱקɥȽ ȋjå§åȟ βåñÿɥɱå§ å§ȋñğ. ɱåķå, ɱ£ȽåȽɥȋ ק£ȑɥñďåñğ-ɥñďåñğåñ ȋñȋ , ɱɥȽåȋ ďåȑȋ jåñɥåȑȋ 1, 2015, ɱ£ȑ£ķå βɥåțåñ ȋțɥ ďȋ (ďåȽåɱ) ķɥק√å åțåɥ ɱåțå ɥåñğ ɥñțɥķ ɱ£ɱβɥåț §åɱקɥȽ ȋjå§åȟ βåñÿɥɱå§ å§ȋñğ ק£ďåğåñğ ķ£çȋȽ ķ£ [ÿåñğ] țåñקå §ȋɱ," ÿåñğ ďȋķåțåķåñ ķåñț¤ȑ קɥ§åț ΨåķȋȽ ďɥå קɥȑΨ¤ķ£ȑț¤ ķ£ɱɥȑåȟåñ ȟåțȋ ȟ£ȑñ¤Ψ¤ ďȋ (ďåȽåɱ) קɥȑΨ¤ķ£ȑț¤, βåñÿɥɱå§ ďå£ȑåȟ, קɥȽåɥ jåΨå קɥ§åț, קåďå [åțå§] ȑåβɥ ( 12/24/2014). ñɥȑɥț ďȋå, ק£ȑåțɥȑåñ åďåȽåȟ §£βåβ §ȋ§ț£ɱ ק£ɱβåÿåȑåñ §£ק£ȑțȋ (ȋțɥ) ďȋ (ďåȽåɱ) ķɥק√å ÿåñğ țȋďåķ βåñķ åțåɥ ɱå§ÿåȑåķåț [ÿåñğ] Ƚ£βȋȟ ďȋķ£ñåȽ ď£ñğåñ §£βɥțåñ ț£ɱקåț ק£ñɥķåȑåñ ɱåțå ɥåñğ ɥñțɥķ ɱ£ɱβɥåț §åɱקɥȽ ȋjå§åȟ βåñÿɥɱå§ ç£ñď£ȑɥñğ åķåñ ďȋğɥñåķåñ §£βåğåȋ β£ȑɱåķñå ɥåñğ ɥñțɥķ ɱ£ɱβɥåț §åɱקɥȽ ȋjå§åȟ βåñÿɥɱå§ [ÿåñğ] ɱ£ñçɥçȋ, ɱ£ɱβȋåÿåȋ ț£ȑ¤ȑȋ§, ďåñ ק£ñjåȟåț Ƚåȋñ β£ȑțȋñďåķ ďȋ (ďåȽåɱ) §ȋ§ț£ɱ ק£ɱβåÿåȑåñ. ȋå β£ȑķåțå, ɥñțɥķ ɱ£Ƚ£ñğķåקȋ;ɱ£ñÿɥďåȟȋ Ƚȋ§£ñ§ȋ [ȋțɥ] ķɥק√å ÿåñğ țȋďåķ βåñķ țȋďåķȽåȟ §ɥȽȋț §ɥñğğɥȟקɥñ ɱ£ȑ£ķå ȟåȑɥ§ ț£ɱɥ ķ£βɥțɥȟåñ ÿåñğ ț£Ƚåȟ ďȋț£ñțɥķåñ ¤Ƚ£ȟ βåñķ §£ñțȑåȽ ďåȑȋ ȑ£קɥβȽȋķ, åķțȋ√ȋțå§ βȋ§ñȋ§, ɱ£ɱקɥñÿåȋ §ȟåק£ď ¤ȑåñğ βåñÿåķ/ɱå§ÿåȑåķåț ק£ȑ§£ȑ¤åñ ț£ȑβåțå§ ( βåďåñ ȟɥķɥɱ ďåñ ɥñțɥķ ɱ£Ƚ£ñğķåקȋ;ɱ£ñÿɥďåȟȋ קț β£β£ȑåקå ď¤ķɥɱ£ñ) ÿåñğ (ɱåñå) ț£Ƚåȟ ɱ£ñğȋ§ÿåȑåțķåñ ¤Ƚ£ȟ ȋ§țȋȽåȟ. " țȋďåķ åďå [β£βåñ/ țɥğå§] ďȋ ɱåñå åķåñ [jåďȋ] ďȋķɥɱקɥȽķåñ ¤Ƚ£ȟ βåñķ §£ñțȑåȽ ďåȑȋ ȑ£קɥβȽȋķ ķ£קåďå ¤ȑåñğ-¤ȑåñğ [ÿåñğ] ȋñğȋñ ɱ£ɱק£ȑ¤Ƚ£ȟ §ɥåțɥ Ƚȋ§£ñ§ȋ. țȋğå țåȟɥñ ķɥק√å [ɥțåɱå/Ƚ£βȋȟ ďɥȽɥ] [ÿåñğ] ɱ£ɱקȑ¤§£§ țȋďåķ βåñķ jɥğå ț£Ƚåȟ ďȋñÿåțåķåñ ď£ñğåñ j£Ƚå§ ďȋ (ďåȽåɱ) §ɥȑåț ďåȑȋ βåñķ ȋñď¤ñ£§ȋå ñ¤ɱ¤ȑ;jɥɱȽåȟ 14/15 ďקɱ ק¤ķ¤ķ ȋjȋñ, ק£ñğåΨå§åñ, ɱ£Ƚåק¤ȑķåñ §åñķ§ȋ ÿåñğ ɱåñåקɥñ , ďåñ ק£ďåğåñğ ɱåțå ɥåñğ ɥñțɥķ ɱ£ɱβɥåț §åɱקɥȽ ȋjå§åȟ βåñÿɥɱå§ å§ȋñğ țȋďåķ βåñķ," ȋå β£ȑķåțå. β£ğȋțɥ, ȋå β£ȑķåțå, ď¤ķɥɱ£ñ ďȋȋ§ȋ ď£ñğåñ βåñķ jɥğå ȟåȑɥ§ ɱ£ñğåțå§ȋ åקȽȋķå§ȋ ɥñțɥķ §ɥåțɥ Ƚȋ§£ñ§ȋ βȋ§ñȋ§ ķɥק√å ɱ£ɱקȑ¤§£§ βɥȽåñ βåñķ ÿåñğ ďȋåñğķåț ¤Ƚ£ȟ Ψåķțɥ ÿåñğ ț£קåț [ȋțɥ]. ñɥȑɥț ďȋå, ȋjȋñ ÿåñğ ďȋɥ§ɥȽķåñ ķɥק√å ÿåñğ țȋďåķ βåñķ ȟåȑɥ§ קåȽȋñğ Ƚåɱβåț jåñɥåȑȋ 1, 2015. ȋå β£ȑķåțå, jȋķå ďɥå ɱ£ñğ£țåȟɥȋ [ɱ£ñÿåñğķɥț] ¤ȑğåñȋ§åț¤ȑ [ȋțɥ] ķɥק√å ÿåñğ țȋďåķ βåñķ țåñקå §ȋɱ ÿåñğ ȟåȑɥ§ β£ķ£ȑjå §åɱå ď£ñğåñ ț£ɱקåț ק£ñɥķåȑåñ ɱåțå ɥåñğ ɥñțɥķ ɱ£ɱβɥåț §åɱקɥȽ ȋjå§åȟ βåñÿɥɱå§ βȋ§ñȋ§ ÿåñğ țåñקå §ȋɱ, ďɥå ďåקåț ɱ£ȑ£ķ¤ɱ£ñďå§ȋķåñ ķ£קåďå ȑ£Ƚ£√åñ ¤ț¤ȑȋțå§ ɥñțɥķ ɱ£ñåȑȋķ ķ£ɱβåȽȋ Ƚȋ§£ñ§ȋ ďåñ/åțåɥ åķțȋ√ȋțå§ βȋ§ñȋ§ ק£ȑȟ£ñțȋåñ. " ק£ñğåΨå§åñ ¤Ƚ£ȟ ďɥå ķ£ ț£ɱקåț ק£ñɥķåȑåñ ɱåțå ɥåñğ ɥñțɥķ ɱ£ɱβɥåț §åɱקɥȽ ȋjå§åȟ βåñÿɥɱå§ jɥğå åķåñ [jåďȋ] ďȋȽåķ§åñåķåñ [ķ£țȋķå;§£ק£ȑțȋ] ɥ§åȟå ɥñțɥķ ɱ£Ƚȋñďɥñğȋ ¤ȑåñğ-¤ȑåñğ ďåȑȋ ķ£jåȟåțåñ β£ȑβ£ďå §£ק£ȑțȋ ȽåȽɥ Ƚȋñțå§ ɥåñğ ɥñțɥķ ɱ£ɱβɥåț §åɱקɥȽ ȋjå§åȟ βåñÿɥɱå§ ğåďɥñğåñ," ȋå β£ȑķåțå. ȋå ɱ¤ȟ¤ñ ķ£קåďå ¤ȑåñğ βåñÿåķ/ɱå§ÿåȑåķåț ɥñțɥķ ɱ£ñÿ£Ƚ£§åȋķåñ ɱåțå ɥåñğ ɥñțɥķ ɱ£ɱβɥåț §åɱקɥȽ ȋjå§åȟ βåñÿɥɱå§ å§ȋñğ ק£ȑțɥķåȑåñ țȑåñ§åķ§ȋ קåďå ț£ɱקåț ק£ñɥķåȑåñ ɱåțå ɥåñğ ɥñțɥķ ɱ£ɱβɥåț §åɱקɥȽ ȋjå§åȟ βåñÿɥɱå§ ďåñ βåñķ [ÿåñğ] ɱ£ɱקɥñÿåȋ §ɥåțɥ Ƚȋ§£ñ§ȋ βȋ§ñȋ§ ďåȑȋ βåñķ ȋñď¤ñ£§ȋå. ñɥȑɥț ďȋå, ¤ȑåñğ βåñÿåķ/ɱå§ÿåȑåķåț ďåקåț ɱ£ñğ£ñåȽȋ ķɥק√å βȋ§ñȋ§ țȋďåķ βåñķ ɱ£ñğȋjȋñķåñ țåñקå §ȋɱ ɱ£ȽåȽɥȋ/§åɱקåȋ Ƚ¤ğ¤ ďåñ §£ȑțȋƒȋķåț ÿåñğ (ɱåñå) ďȋק£ȑ¤Ƚ£ȟ ďåȑȋ βåñķ ȋñď¤ñ£§ȋå. ( åñțåȑ[å]) Ψȋď
ȡąřɨ ǰąɲµąřɨ 2015, ƮƹʍρąƮ ρƹɲµƙąřąɲ ʍ
Membuat Sampul Ijasah Cilacap Usir [mereka/nya] ke luar Penyewa Mondokkan di (dalam) Purwokerto Barat
PURWOKERTO, ( PRLM).- Membuat Sampul Ijasah Cilacap Daop 5 Purwokerto Banyumas Daerah pulau Jawa Pusat Menertiban [yang] setengah memaksa suatu rumah pada Jalan ke penyewa Pahlawan Pasir Muncang desa/kampung no.4 desa/kampung, Sub-District Purwokerto Barat.
Rumah dan daratan yang dimiliki oleh Membuat Sampul Ijasah Cilacap dengan area [menyangkut] daratan 380 meter pesegi dan suatu bangunan area 80 meter pesegi disewakan oleh Sujoko. Kontrak menyewa[kan antar[a] keduabelah pesta mengakhiri Juli 20, 2012.
[Perseroan/Perusahaan] Komunikasi Membuat Sampul Ijasah Cilacap Daop 5 Purwokerto, Surono berkata, orang yang terkait tidaklah berkeinginan meluas kontrak nya. " Tetapi penyewa nampak seperti keheningan ingin mengendalikan asset Membuat Sampul Ijasah Cilacap . Karena akses di (dalam) rumah tertutup. Bahkan Sujoko juga telah buat bangunan tambahan tanpa sepengetahuan dan dengan ijin dari Membuat Sampul Ijasah Cilacap ," Surono yang diterangkan, Rabu ( 12/24/2014).
[Pesta/Pihak] nya telah mengirim suatu peringatan surat [bagi/kepada] tiga kali dalam rangka memecahkan kontrak, tetapi Sujoko tidak mempedulikan. Bahkan dengan segera sukar untuk temukan atau menghubungi.
" Sebab [itu] telah mencapai tanggal jatuh tempo menurut batas waktu di (dalam) Peringatan Surat ketiga, Membuat Sampul Ijasah Cilacap mengawasi kekuatan," Surono yang dikatakan.
Usaha seperti (itu) yang dilaksanakan dengan pengeluaran pekerjaan- bekerja untuk yang bersangkutan kepada kekuatan keamanan ( disaksiukan Polisi, Militer) dan pemerintah lokal.
Langkah-Langkah dipastikan Membuat Sampul Ijasah Cilacap diambil untuk [menyelamatkan;menabung] asset status, dipercayakan diatur ke Membuat Sampul Ijasah Cilacap . " Kita akan melanjut untuk menyelesaikan usaha seperti (itu) (di) atas asset- asset Membuat Sampul Ijasah Cilacap yang baik mengandaskan seperti halnya membangun penghuniannya flores prosedur tidaklah didasarkan pada suatu sah/tentang undang-undang dan siapa yang adalah benar," ia berkata.
Membuat Sampul Ijasah Cilacap mohon kepada penyewa yang menggunakan tentang asset KAI nya selalu tepat waktu di (dalam) penyelesaian mengontrak pembayaran dan perluasan persewaannya. Langkah-Langkah dipastikan seperti halnya usaha akan melanjut ke penggunaan kemudian adalah sustainably menyelenggarakan ke tiap-tiap asset [yang] yang mana [adalah] tidak menurut prosedur dan aturan ada di sana. ( Eviyanti/A-88)***
ʍ€ʍβµąţ $ąʍρµℓ ɨją$ąh ȼɨℓąȼąρ µ$ɨя [ʍ€я€Ќą/ɲ¥ą] Ќ€ ℓµąя ρ€ɲ¥€ώą ʍ๏ɲď๏ЌЌąɲ ďɨ (ďąℓąʍ) ρµяώ๏Ќ€яţ๏ βąяąţ ȼɨȼɨţ яąβµ, 12/24/2014- 6:54 ρʍ ρµяώ๏Ќ€яţ๏, ( ρяℓʍ).- ʍ€ʍβµąţ $ąʍρµℓ ɨją$ąh ȼɨℓąȼąρ ďą๏ρ 5 ρµяώ๏Ќ€яţ๏ βąɲ¥µʍą$ ﹀яąh ρµℓąµ jąώą ρµ$ąţ ʍ€ɲ€яţɨβąɲ [¥ąɲǥ] $€ţ€ɲǥąh ʍ€ʍąЌ$ą $µąţµ яµʍąh ρąďą jąℓąɲ Ќ€ ρ€ɲ¥€ώą ρąhℓąώąɲ ρą$ɨя ʍµɲȼąɲǥ ď€$ą/Ќąʍρµɲǥ ɲ๏.4 ď€$ą/Ќąʍρµɲǥ, $µβ-ďɨ$ţяɨȼţ ρµяώ๏Ќ€яţ๏ βąяąţ. яµʍąh ďąɲ ďąяąţąɲ ¥ąɲǥ ďɨʍɨℓɨЌɨ ๏ℓ€h ʍ€ʍβµąţ $ąʍρµℓ ɨją$ąh ȼɨℓąȼąρ ď€ɲǥąɲ ąя€ą [ʍ€ɲ¥ąɲǥЌµţ] ďąяąţąɲ 380 ʍ€ţ€я ρ€$€ǥɨ ďąɲ $µąţµ βąɲǥµɲąɲ ąя€ą 80 ʍ€ţ€я ρ€$€ǥɨ ďɨ$€ώąЌąɲ ๏ℓ€h $µj๏Ќ๏. Ќ๏ɲţяąЌ ʍ€ɲ¥€ώą[Ќąɲ ąɲţąя[ą] Ќ€ďµąβ€ℓąh ρ€$ţą ʍ€ɲǥąЌhɨяɨ jµℓɨ 20, 2012. [ρ€я$€я๏ąɲ/ρ€яµ$ąhąąɲ] Ќ๏ʍµɲɨЌą$ɨ ʍ€ʍβµąţ $ąʍρµℓ ɨją$ąh ȼɨℓąȼąρ ďą๏ρ 5 ρµяώ๏Ќ€яţ๏, $µя๏ɲ๏ β€яЌąţą, ๏яąɲǥ ¥ąɲǥ ţ€яЌąɨţ ţɨďąЌℓąh β€яЌ€ɨɲǥɨɲąɲ ʍ€ℓµą$ Ќ๏ɲţяąЌ ɲ¥ą. " ţ€ţąρɨ ρ€ɲ¥€ώą ɲąʍρąЌ $€ρ€яţɨ Ќ€h€ɲɨɲǥąɲ ɨɲǥɨɲ ʍ€ɲǥ€ɲďąℓɨЌąɲ ą$$€ţ ʍ€ʍβµąţ $ąʍρµℓ ɨją$ąh ȼɨℓąȼąρ . Ќąя€ɲą ąЌ$€$ ďɨ (ďąℓąʍ) яµʍąh ţ€яţµţµρ. βąhЌąɲ $µj๏Ќ๏ jµǥą ţ€ℓąh βµąţ βąɲǥµɲąɲ ţąʍβąhąɲ ţąɲρą $€ρ€ɲǥ€ţąhµąɲ ďąɲ ď€ɲǥąɲ ɨjɨɲ ďąяɨ ʍ€ʍβµąţ $ąʍρµℓ ɨją$ąh ȼɨℓąȼąρ ," $µя๏ɲ๏ ¥ąɲǥ ďɨţ€яąɲǥЌąɲ, яąβµ ( 12/24/2014). [ρ€$ţą/ρɨhąЌ] ɲ¥ą ţ€ℓąh ʍ€ɲǥɨяɨʍ $µąţµ ρ€яɨɲǥąţąɲ $µяąţ [βąǥɨ/Ќ€ρąďą] ţɨǥą Ќąℓɨ ďąℓąʍ яąɲǥЌą ʍ€ʍ€ȼąhЌąɲ Ќ๏ɲţяąЌ, ţ€ţąρɨ $µj๏Ќ๏ ţɨďąЌ ʍ€ʍρ€ďµℓɨЌąɲ. βąhЌąɲ ď€ɲǥąɲ $€ǥ€яą $µЌąя µɲţµЌ ţ€ʍµЌąɲ ąţąµ ʍ€ɲǥhµβµɲǥɨ. " $€βąβ [ɨţµ] ţ€ℓąh ʍ€ɲȼąρąɨ ţąɲǥǥąℓ jąţµh ţ€ʍρ๏ ʍ€ɲµяµţ βąţą$ ώąЌţµ ďɨ (ďąℓąʍ) ρ€яɨɲǥąţąɲ $µяąţ Ќ€ţɨǥą, ʍ€ʍβµąţ $ąʍρµℓ ɨją$ąh ȼɨℓąȼąρ ʍ€ɲǥąώą$ɨ Ќ€Ќµąţąɲ," $µя๏ɲ๏ ¥ąɲǥ ďɨЌąţąЌąɲ. µ$ąhą $€ρ€яţɨ (ɨţµ) ¥ąɲǥ ďɨℓąЌ$ąɲąЌąɲ ď€ɲǥąɲ ρ€ɲǥ€ℓµąяąɲ ρ€Ќ€яjąąɲ- β€Ќ€яją µɲţµЌ ¥ąɲǥ β€я$ąɲǥЌµţąɲ Ќ€ρąďą Ќ€Ќµąţąɲ Ќ€ąʍąɲąɲ ( ďɨ$ąЌ$ɨµЌąɲ ρ๏ℓɨ$ɨ, ʍɨℓɨţ€я) ďąɲ ρ€ʍ€яɨɲţąh ℓ๏Ќąℓ. ℓąɲǥЌąh-ℓąɲǥЌąh ďɨρą$ţɨЌąɲ ʍ€ʍβµąţ $ąʍρµℓ ɨją$ąh ȼɨℓąȼąρ ďɨąʍβɨℓ µɲţµЌ [ʍ€ɲ¥€ℓąʍąţЌąɲ;ʍ€ɲąβµɲǥ] ą$$€ţ $ţąţµ$, ďɨρ€яȼą¥ąЌąɲ ďɨąţµя Ќ€ ʍ€ʍβµąţ $ąʍρµℓ ɨją$ąh ȼɨℓąȼąρ . " Ќɨţą ąЌąɲ ʍ€ℓąɲjµţ µɲţµЌ ʍ€ɲ¥€ℓ€$ąɨЌąɲ µ$ąhą $€ρ€яţɨ (ɨţµ) (ďɨ) ąţą$ ą$$€ţ- ą$$€ţ ʍ€ʍβµąţ $ąʍρµℓ ɨją$ąh ȼɨℓąȼąρ ¥ąɲǥ βąɨЌ ʍ€ɲǥąɲďą$Ќąɲ $€ρ€яţɨ hąℓɲ¥ą ʍ€ʍβąɲǥµɲ ρ€ɲǥhµɲɨąɲɲ¥ą ƒℓ๏я€$ ρя๏$€ďµя ţɨďąЌℓąh ďɨďą$ąяЌąɲ ρąďą $µąţµ $ąh/ţ€ɲţąɲǥ µɲďąɲǥ-µɲďąɲǥ ďąɲ $ɨąρą ¥ąɲǥ ąďąℓąh β€ɲąя," ɨą β€яЌąţą. ʍ€ʍβµąţ $ąʍρµℓ ɨją$ąh ȼɨℓąȼąρ ʍ๏h๏ɲ Ќ€ρąďą ρ€ɲ¥€ώą ¥ąɲǥ ʍ€ɲǥǥµɲąЌąɲ ţ€ɲţąɲǥ ą$$€ţ Ќąɨ ɲ¥ą $€ℓąℓµ ţ€ρąţ ώąЌţµ ďɨ (ďąℓąʍ) ρ€ɲ¥€ℓ€$ąɨąɲ ʍ€ɲǥ๏ɲţяąЌ ρ€ʍβą¥ąяąɲ ďąɲ ρ€яℓµą$ąɲ ρ€я$€ώąąɲɲ¥ą. ℓąɲǥЌąh-ℓąɲǥЌąh ďɨρą$ţɨЌąɲ $€ρ€яţɨ hąℓɲ¥ą µ$ąhą ąЌąɲ ʍ€ℓąɲjµţ Ќ€ ρ€ɲǥǥµɲąąɲ Ќ€ʍµďɨąɲ ąďąℓąh $µ$ţąɨɲąβℓ¥ ʍ€ɲ¥€ℓ€ɲǥǥąяąЌąɲ Ќ€ ţɨąρ-ţɨąρ ą$$€ţ [¥ąɲǥ] ¥ąɲǥ ʍąɲą [ąďąℓąh] ţɨďąЌ ʍ€ɲµяµţ ρя๏$€ďµя ďąɲ ąţµяąɲ ąďą ďɨ $ąɲą. ( €˅ɨ¥ąɲţɨ/ą-88)***
ɱ£ɱβɥåț §åɱקɥȽ ȋjå§åȟ çȋȽåçåק ɥ§ȋȑ [ɱ£ȑ£ķå/ñÿå] ķ£ Ƚɥåȑ ק£ñÿ£Ψå ɱ¤ñď¤ķķåñ ďȋ (ďåȽåɱ) קɥȑΨ¤ķ£ȑț¤ βåȑåț çȋçȋț ȑåβɥ, 12/24/2014- 6:54 קɱ קɥȑΨ¤ķ£ȑț¤, ( קȑȽɱ).- ɱ£ɱβɥåț §åɱקɥȽ ȋjå§åȟ çȋȽåçåק ďå¤ק 5 קɥȑΨ¤ķ£ȑț¤ βåñÿɥɱå§ ďå£ȑåȟ קɥȽåɥ jåΨå קɥ§åț ɱ£ñ£ȑțȋβåñ [ÿåñğ] §£ț£ñğåȟ ɱ£ɱåķ§å §ɥåțɥ ȑɥɱåȟ קåďå jåȽåñ ķ£ ק£ñÿ£Ψå קåȟȽåΨåñ קå§ȋȑ ɱɥñçåñ
Rabu, 17 Desember 2014
Cetak Sampul Ijazah Purwokerto Cilacap Purbalingga Sokaraja cat DIY (Digital Ink Young)
Sudah hampir empat bulan sejak Oktober pernikahan kami, dan saya pikir saya akhirnya siap untuk berbagi lebih banyak tentang hal itu. Selama proses perencanaan yang sebenarnya dan sepanjang hari itu sendiri, aku kewalahan cukup dengan intensitas seluruh hal, tapi aku sudah cukup pulih dan saya senang untuk menunjukkan kepada Anda beberapa detail aku paling bangga! PERCETAKAN MAP IJASAH COVER IJASAH PURWOKERTO BANYUMAS CILACAP PURBALINGGA SOKARAJA
Di bagian atas daftar adalah Cetak Sampul Ijazah Purwokerto Cilacap Purbalingga Sokaraja Purwokerto cat air saya DIY. Saya masih terkejut bagaimana profesional mereka akhirnya tampak! Aku benar-benar dirancang, dicetak, dicat dan mengumpulkan mereka sendiri di rumah, dengan kertas cat air dan cat, low-end HP printer dan kantor berukuran pemotong kertas aku meminjam dari peternakan nenek saya. Mereka adalah hit besar dan relatif mudah untuk menarik dari, jadi di sini adalah bagaimana semua itu turun:
Kita terlibat selama 18 bulan, yang merupakan jumlah yang relatif lama waktu untuk merencanakan pernikahan. Saya pikir bahwa Cetak Sampul Ijazah Purwokerto Cilacap Purbalingga Sokaraja Purwokerto itu cukup rendah di daftar prioritas saya dan tahu bahwa aku ingin menghabiskan sedikit uang sebanyak mungkin pada mereka, karena Mari kita hadapi itu: kebanyakan orang mungkin tongkat mereka di kulkas selama beberapa bulan, maka itu adalah ke tempat sampah. Karena saya orang yang sangat licik dan memiliki banyak waktu di tangan saya musim panas lalu dengan pengangguran hal, saya memutuskan untuk membuat Cetak Sampul Ijazah Purwokerto Cilacap Purbalingga Sokaraja Purwokerto sendiri.
Seperti kebanyakan pengantin wanita, aku tidak tahu apa yang saya perbuat dan harus belajar segala sesuatu tentang alat tulis dan pernikahan Etiket pada terbang. Saya mulai mencari di internet untuk beberapa ide dan menemukan tren cat air. Berikut adalah apa yang saya ditemukan dan digunakan sebagai inspirasi:
{DIY cat tutorial dari Oh begitu indah kertas}
{lembut Cetak Sampul Ijazah Purwokerto Cilacap Purbalingga Sokaraja Purwokerto cat air oleh Monumental desain melalui Blog mengacak-acak}
{cat letterpress oleh pers Aerialist melalui Cetak Sampul Ijazah Purwokerto Cilacap Purbalingga Sokaraja Purwokerto menghancurkan}
"Bagaimana untuk mencetak panduan Cetak Sampul Ijazah Purwokerto Cilacap Purbalingga Sokaraja Purwokerto Anda sendiri" dari praktis pernikahan itu juga sangat bermanfaat. Saya melanjutkan dengan banyak trial and error.
Berikut adalah daftar bahan-bahan akhir:
-140 lb. cat kertas untuk kartu Cetak Sampul Ijazah Purwokerto Cilacap Purbalingga Sokaraja Purwokerto (dari JoAnn dengan kupon)
-90 lb. cat kertas untuk menyisipkan kartu (JoAnn's dengan kupon)
5-3/8 "x 5 1/8"Eropa-Flap RSVP amplop di kuarsa (cardsandpockets.com)
-A7 5,25 x 7.25 Eropa-Flap amplop di kuarsa (cardsandpockets.com)
-Opsional: 40# krim kertas untuk memasukkan peta (paperandmore.com)
-cat air cat dan kuas (sudah dimiliki)
-tugas berat pemotong kertas (dipinjam dari keluarga)
-dasar HP printer dan cartridge tinta hitam
-kaligrafi pena dan tinta untuk mengatasi amplop (Michael's dengan kupon)
-hairspray untuk mengobati amplop dialamatkan setelah saya menemukan tinta kaligrafi akan smear pada warna kuarsa shimmery
-cukup perangko dari USPS
Langkah-langkah:
1. download font mewah dari dafont.com atau Google font.
2. membuat dan mengedit kata-kata di MS Office untuk Cetak Sampul Ijazah Purwokerto Cilacap Purbalingga Sokaraja Purwokerto , RSVP, dan rincian kartu.
3. format ukuran font dan teks margin untuk dimensi ini:
Cetak Sampul Ijazah Purwokerto Cilacap Purbalingga Sokaraja Purwokerto 5 "x 7" (cocok A7 amplop)
RSVP dan rincian 3.5 "x 5" (cocok 4 bar amplop)
4. membuat file PDF dengan 2 Cetak Sampul Ijazah Purwokerto Cilacap Purbalingga Sokaraja Purwokerto per biasa 8.5 "x 11" halaman, dan 4 menyisipkan kartu per halaman.
5. menggunakan pemotong kertas, potong kertas cat 8.5 "x 11" lembar.
** 5. Uji printer Anda pada lembar cat air untuk melihat apakah itu dapat menangani berat kertas. Jika tidak, Anda harus mencoba pencetakan pada printer profesional seperti Staples atau Kinko's. Untungnya, dasar printer HP saya menggunakan bisa menangani hingga 140 lb kertas cat air, tetapi beberapa dari mengundang dioleskan dan harus dibuang. Pastikan Anda memiliki banyak kertas dan tinta kartrid! Saya akhirnya menggunakan 1 tinta kartrid untuk 55 Cetak Sampul Ijazah Purwokerto Cilacap Purbalingga Sokaraja Purwokerto .
6. cetak!
7. potong Cetak Sampul Ijazah Purwokerto Cilacap Purbalingga Sokaraja Purwokerto (5 "x 7") dan menyisipkan kartu (3,5 "x 5") untuk ukuran.
8. cat! Berhati-hatilah untuk tidak menggunakan terlalu banyak air, karena karya akan warp.
(9. Opsional: menggambar peta lokasi 5 "x 7" , memindainya di perpustakaan setempat Anda jika Anda tidak memiliki scanner, dan mencetak ke kertas)
10. alamat dan Cap amplop, berkumpul dengan Cetak Sampul Ijazah Purwokerto Cilacap Purbalingga Sokaraja Purwokerto , peta, RSVP kartu, RSVP amplop, rincian kartu dan e-mail! Aku hanya dibutuhkan satu stamp untuk setiap amplop yang dikirimkan kepada US tujuan (ditambah prangko untuk RSVP amplop).
Biaya akhir: $101 untuk 55 Cetak Sampul Ijazah Purwokerto Cilacap Purbalingga Sokaraja Purwokerto (belum termasuk ongkos kirim dan jam waktu!)
Saya akhirnya dengan dua versi, yang bunga, dan ombre ungu satu. Memang menyenangkan untuk memutuskan mana Cetak Sampul Ijazah Purwokerto Cilacap Purbalingga Sokaraja Purwokerto untuk mengirim ke mana teman atau anggota keluarga!
Dalam proses:
Langganan:
Postingan (Atom)